Taukah Kau Wahai Saudariku Muslimah, Wanita Akhir Zaman ???

image

Bidadari penghuni surga, Siapa yg tak pernah mendengarkan kecantikan mereka, kecantikan yg tiada tara, jauh melebihi kecantikan para wanita penduduk dunia,
namun bukan hanya sekedar kecantikan yg tiada tara yg dianugerahkan Allah kepada mereka tapi Allah juga memberikan para bidadari kelebihan yg lainnya…

Allah telah melukiskan dalam Al-Quran bagaimana kecantikan para bidadari2 surga, seperti yg tertulis dalam firman-Nya, diantaran :
“Di sisi mereka ada bidadari2 yg
tidak liar pandangannya dan jelita matanya, seakan2 mereka adalah telur (burung unta) yg tersimpan dengan baik.” (As shafaat 48-49)”

“Di dalam surga itu ada bidadari2 yg  sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni2 surga yg menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin”. ( Ar-Rahman : 56-58)”

“Di dalam surga2 itu ada bidadari2 yg baik2 lagi cantik2 (Ar-Rahman : 70)”

“Bidadari2 yg jelita, putih bersih
dipingit dalam rumah” (Ar-Rahman : 72)”

“Dan (di dalam surga itu) ada bidadari2 yg bermata jeli laksana mutiara yg tersimpan dengan baik” (Al- Waaqiah : 20-23)”

“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari2) dengan langsung, Dan Kami jadikan mereka gadis2 perawan, Penuh cinta lagi sebaya umurnya, (AL-Waaqiah : 32)”

Al-Quran menggambarkan mereka, sebagai wanita yg bermata jeli, berbulu mata yg lentik, kulit yg seputih kapas, begitu halus,lembut, dan tubuh yg berbau harum…

Bidadari surga adalah wanita yg akan selalu perawan walapun tersentuh, Perangai mereka pun sangat halus dan lembut, mereka luput dari sikap pembangkang, penuh kepatuhan, hati laki2 mana yg tidak teduh jika mendapat bidadari2 tersebut…??? ^_^

Dari semua gambaran tentang bidadari surga, mungkinkah wanita yg ada di dunia ini bisa secantik mereka ??? Secantik bidadari surga ??? Dan mungkinkah jauh melebihi kecantikan mereka ???
Kecantikan bidadari surga ??? Simak yuk kisahnya… 😉
Pada suatu hari di surga, para bidadari2 sedang bermain2 di taman surga, ada yg saling berkejar2 satu sama lain, ada yg menangkap kupu2 berwarna warni yg berterbangan kesana kemari, ada yg bernyanyi bersama, ada yg duduk di atas dipan2 sambil meneguk minuman dari mata air surga, ada yg duduk2 di pinggiran kolam sambil membenamkan kaki mereka kedalamnya, mereka tertawa, dan saling bercanda ria…

“Sungguh kita begitu beruntung diciptakan Allah dengan kecantikan yg tiada tara” (ujar bidadari pertama yg sedang duduk di kolam), memulai pembicaraannya dengan teman2 nya,
“Alhamdulillah, kecantikan kita bahkan melebihi wanita2 yg ada di dunia sana” (sambut bidadari kedua yg duduk di sebelahnya),
“Benar sekali, bandingkan mata mereka biasa2 saja, sementara kita bermata jeli yg indah, bulu mata mereka tak selentik bulu mata kita,(sambut bidadari ketiga yg sedang menangkap kupu2), kemudian ikut bergabung dengan teman2 nya yg
sedang duduk di pinggiran kolam, ikut pula para bidadari2 yg lainnya, Semuanya kemudian bergabung duduk bersama.
“Bandingkan lagi, kulit mereka hanya seputih susu, sementara kita seputih kertas, tubuh mereka tidak berbau harum, bahkan berbau, sementara tubuh kita seharum kasturi…”
(bidadari ke empat menambahkan)
“Dan kita diciptakan dalam keadaan perawan setiap saat, sementara wanita di dunia tidak seperti itu” (tambah bidadari kelima yg kemudian di sepakati oleh teman2 nya).
“Karna itulah mengapa para wanita di dunia begitu iri dengan kita, mengetahui kecantikan kita dari al-quran saja mereka sudah begitu irinya padahal itu hanya sedikit gambaran tentang kita, apalagi jika mereka melihat kita secara langsung…
aku sudah tak bisa membayangkan betapa akan sangat kagetnya
mereka melihat pesona kecantikan kita” (ujar bidadari keenam dengan tersenyum).
“ taukah kalian, aku sering mengintip dari langit, banyak sekali wanita2 di dunia yg melakukan operasi kecantikan agar bisa secantik kita” (ujar bidadari ketujuh).
“benarkah…” tanya semua para bidadari.
“yah, mereka mempermak wajah mereka,
sedemikian rupa, mengganti kulit mereka dengan operasi dan suntikan sampai mereka lupa mempermak amal shaleh mereka…” (tambah bidadari yg ketujuh).
“aku juga mengintip dari langit, aku melihat, mereka sudah tidak melaksanakan shalat mereka karna takut berwudhu, sebab berwudhu akan melunturkan olesan bedak dan pelembab wajah mereka, menghilangkan hand body yg mereka pakai untuk menghaluskan tubuh mereka, mereka juga sering melakukan perawatan ke salon, mereka rela membayar begitu mahal untuk seperti kita padahal
disana waktu mereka akan terbuang banyak,
mereka hanya menghabiskan umur mereka untuk kecantikan tanpa amal shaleh…” (sambung bidadari yang kedelapan).
“Bagaimana mungkin mereka tidak akan pernah bisa menyerupai kecantikan kita walaupun segala upaya mereka lakukan itu hal yg sia2, adalah takdir Allah, bahwa kita diciptakan dengan segala kecantikan dan keindahan, melebihi kecantikan dan keindahan mereka. (Sanggah bidadari kesembilan).
“yah itu tidak akan mungkin…” ujar semua bidadari bersamaan.
“Sebab itulah kita layak menjadi hadiah bagi hamba2 Allah yg taat kepada Allah selama ia hidup di dunia” (ujar bidadari kesepuluh dan kesebelas bersamaan pula).
“Sampaikanlah kepada wanita yg ada di dunia bahwa kita tidak pernah iri dengan mereka dan takkan pernah iri dengan mereka” (ujar bidadari2 yg lain nya).
Para bidadari pun tersenyum,
saat mereka masih asik bercerita di taman surga, tiba2 datang seorang malaikat membawa perintah dari Allah : “Wahai para bidadari, tibalah kalian melaksanakan tugas kalian, aku membawa perintah dari Allah agar kalian menjadi pelayan seorang hamba yg baru datang dari dunia”
Para bidadari pun mengakhiri pembicaraan mereka dan segera berdiri melaksanakan perintah Allah tersebut.
“Wahai malaikat, akan segera kami laksanakan perintah Allah kepada kami. Tolong tunjukan kepada kami dimana hamba Allah tersebut bertempat tingal di surga ini” (tanya seorang bidadari yg menjadi pemimpin diantara mereka).
“Berjalanlah kalian ke arah sana, ikutilah jalan tersebut, nanti kalian akan mendapatkan sebuah taman bunga yg luas, ditengahnya ada sebuah rumah yg megah dari permata yg bercahaya, kalian akan menjadi pelayan dari pemilik rumah tersebut karna itu layanilah ia dengan baik”
“ Akan kami laksanakan” (Jawab bidadari yg menjadi pemimpin mereka).
Kemudian berjalanlah para bidadari tersebut, menuju tempat yg ditunjukkan oleh malaikat, mereka begitu senangnya menerima tugas dari Allah, dalam hati mereka bertanya2 siapa hamba Allah yg akan menjadi tuan mereka di surga. Setelah berjalan beberapa saat mereka akhirnya sampai di sebuah rumah yg layaknya istana, begitu megah, yg terbuat dari permata yg indah dan bercahaya…
“Subhanallah, rumah ini begitu besar dan sangat indah. Siapakah pemilik rumah ini ??? (Ujar para bidadari).
“Hmm… mungkin dia seorang hamba yg slalu taat akan perintah Allah, dan menghindari diri dari apa yg dilarang oleh Allah” (tebak para bidadari).
“Mungkin dia seorang dermawan yg suka memberi, karna itu Allah membalasnya dengan rumah yg megah, yg terbuat dari permata bercahaya”
“Mungkin dia seorang yg sabar dan ikhlas”
“Mungkin dia seorang yg pemaaf yg suka memberi maaf”
“Mungkin dia seorang yg slalu menjaga diri dari perbuatan maksiat “
“Mungkin dia seorang yg syahid di jalan Allah, rumah bagai istana ini adalah hadiah yg terbaik untuknya”
Para bidadari surga saling menebak satu sama lainnya…
“Janganlah kita terus menebak, disini, ayo kita ketuk pintunya dan menemui hamba Allah tersebut, jangan sampai dia menunggu kita begitu lama sehingga kita mendzalimi nya” (ujar pemimpin para bidadari).

Para bidadari surgapun berjalan menuju pintu masuk rumah dari permata tersebut, dan mengetuk pintunya. “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, wahai hamba Allah, kami adalah para bidadari surga yg diutus oleh Allah untuk datang melayani engkau di surga ini.” Tapi panggilan mereka tak mendapat jawaban dari dalam rumah tersebut, mereka mengulang kembali panggilan mereka. “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, wahai hamba Allah, kami adalah para bidadari surga yg diutus oleh Allah untuk datang melayani engkau di surga ini, sudilah engkau
membukakan pintu untuk kami”. Panggil mereka kembali, pangilan mereka masih tak mendapat sahutan. Mereka mengulanginya untuk ketiga, keempat, kelima hingga berkali2 tapi tak satupun dari panggilan mereka mendapatkan jawaban…

“Apakah kita tadi terlalu lama berjalan hingga ia letih menunggu kita…???”
“Lihatlah, apakah pintunya terkunci ??? (Ujar pemimpin mereka).
Salah seorang bidadari menyentuh ganggang pintu istana dan mencoba membukanya,ternyata pintu rumah tersebut tidak terkunci,
merekapun masuk kedalamnya dan mencari hamba shaleh tersebut
Setelah berkeliling rumah yg luas tersebut, mereka tidak mendapati hamba shaleh itu disana,
“Mungkin dia sedang berjalan2 di surga,
lebih baik kita menunggunya di sini saja”
(seseorang dari mereka memberikan saran).
“Baiklah, kita akan menunggunya di sini saja”. (Ujar sang pemimpin dari para bidadari).
Para bidadari mulai menyiapkan semua makanan surga yg lezat, dan menyiapkan pakaian yg terbuat dari sutra yg indah untuk hamba shaleh tersebut, disaat mereka sedang menyiapan segala sesuatunya untuk menyambut hamba shaleh tersebut, suara gemerincing terdengar dari arah luar rumah,
Suaranya begitu nyaring terdengar di seantero surga,
“Bukankah Itu adalah suara gemerincing dari gelang yg dipakai di kaki ???” (tanya seorang bidadari kepada temannya).
“iya, ini adalah suara gemerincing dari gelang kaki, suaranya begitu nyaring dari setiap langkah kakinya,tapi langkah siapa yg membuat bunyi seperti ini ???
Merekapun berbondong2 keluar dari rumah, karna penasaran untuk mengetahui siapa pemilik bunyi gemerincing dari langkah kaki tersebut…

Bunyi gemerincing itu semakin nyaring terdengar, pertanda pemiliknya semakin dekat menuju ke tempat mereka, Sementara saat ini seluruh bidadari telah berdiri di luar pintu rumah dengan wajah penasaran dan bertanya2, tiba2 di depan pintu gerbang taman, muncul seorang wanita, wanita tersebut memakai kerudung dan pakaian yg terbuat dari sutra halus berwarna hijau,
Dengan permata2 bertaburan di
sepanjang kerudung dan pakaiannya,
membuatnya berkilau tapi kilauan permata tersebut kalah jauh dibandingkan dengan nur yg terpancar dari wajah wanita tersebut,
Siapapun yg memandang wajah tersebut pasti akan takjub seketika, wanita itu sedang berlari mengejar kupu2 yg masuk kedalam taman bunga, para bidadari surga sangat terkesima dan takjub ketika melihat wanita tersebut, mereka tidak pernah menyangka bahwa pemilik dari gemerincing bunyi tersebut berasal dari langkah kaki seorang wanita…
“Subhanallah, Maha Suci Allah pemilik keindahan surga ini, bidadari itu sangatlah cantik dan bercahaya” puji para bidadari karna terkagum2 melihatnya.
“Lihatlah nur yg terpancar dari wajahnya,
aku belum pernah melihat ada bidadari dengan wajah yg bercahaya seperti ini…” (tambah yg lainnya).
“Mengapa bidadari itu jauh lebih cantik daripada kita, bukankah Allah menciptakan kecantikan diantara kita tidak lebih diantara satu dengan yg lainnya, tapi kenapa dia begitu berbeda dengan kita, bahkan lebih jauh ???
“sampai bunyi gemerincing langkah
kaki nya pun begitu jelas di surga, sementara kita tidak mempunyai bunyi gemerincing seperti itu”
“Dia sungguh beruntung” “aku begitu iri melihatnya (komentar para bidadari)
“aku juga,” semua bidadari bersahutan …
“kakak, tanyakanlah pada kami, dia bidadari berasal dari surga mana ???”
“iya benar, tanyakanlah ia untuk kami” para bidadari surga meminta seorang bidadari yg menjadi pemimpin diantara mereka untuk menanyakan siapa wanita tersebut,
Para bidadari surga berjalan mendekati wanita yg sedang berlari di taman bunga mengejar kupu2,wanita tersebut terlalu asiknya mengejar kupu2 yg bertebangan sehingga ia tidak menyadari kehadiran para bidadari yang menuju padanya…

“Assalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh” Wanita tersebut berhenti berlari karna mendengar ada suara yg memanggilnya dari arah belakang, ia pun menoleh dan kaget ketika melihat para bidadari sudah berdiri di dekatnya…
“waalaikumsalam warahmatullahi
wabarakatuh” (jawab wanita tersebut).
“Wahai bidadari yg cantik, maafkhan kami yg sedang mengganggumu bermain di taman ini, tapi taman bunga ini adalah milik tuan kami, dibagian sana adalah rumahnya yg terbuat dari permata, engkau harus izin terlebih dahulu kepadanya jika hendak bermain di taman bunga miliknya.” (Ujar sang pemimpin para bidadari).
Mendengar perkataan bidadari tersebut,
wanita tersebut hanya tersenyum.
“Apakah engkau baru datang ke surga ini ???
Rasanya, kami tidak pernah melihatmu di surga ini sebelumnya ???” (tanya bidadari kembali).
“Benar, saya memang baru datang di surga ini, itulah kenapa kalian para bidadari baru melihatku” (jawab wanita tersebut).
“Walaupun engkau tak seperti rupa kami tapi demi Allah, engkau lebih cantik dari kami semua, beritahukanlah kepada kami, engkau bidadari yg berasal dari surga mana ??? (Tanya para bidadari)
“Maha suci Allah yg memuliakan diriku hingga kalian mengira aku seorang bidadari,
aku tidaklah seperti yg kalian duga, sungguh aku bukanlah seorang bidadari seperti kalian’!
“Jikalau engkau bukanlah bidadari seperti kami, siapakah engkau sebenarnya, sehingga membuat kami sangat iri saat melihat kecantikanmu ???
Mendengar perkataan para bidadari yg iri terhadapnya,wanita itu tersenyum dan kemudian berkata dengan lembut kepada para bidadari. “Aku adalah wanita yg berasal dari dunia, makhluk dibawah langit tempat kaki kalian berpijak…”
“Benarkah…” para bidadari tak percaya ketika mendengar jawaban wanita tersebut,
“Tapi bagaimana mungkin kecantikanmu yg hanya seorang wanita di dunia bisa melebihi dari kecantikan kami para bidadari surga , jujur kami semua sangat iri pada dirimu…! (berkata para bidadari masih tidak percaya dengan apa yg mereka lihat pada wanita tersebut)…

Wanita itu kemudian menarik nafasnya dalam2 tak sedikitpun senyum terlepas dari wajahnya ”kalian benar, aku adalah wanita dari dunia, wanita dunia memang tidaklah secantik kalian, tidak sejeli mata kalian dan tak selentik bulu mata kalian, kulit kami tidak seputih kalian, dan tubuh kami tidak seharum tubuh kalian, dan tidak selalu perawan seperti kalian,
Kami tidak seperti kalian yg terlihat bagai permata yg berkilau, tapi taukah kalian para bidadari surga, apa yg membuat aku wanita dunia bisa melebihi kecantikan kalian ???
“apa itu, sudilah kiranya engakau mengatakan kepada kami?”
“baiklah, akan aku katakan, kami wanita yg terlahir di dunia, setiap lima kali sehari harus slalu sujud pada Allah, sementara kalian tidak, kami harus berpuasa menahan lapar dan dahaga pada bulan ramadhan sementara kalian tidak, kami harus melaksanakan perintah Allah menutup seluruh aurat pada tubuh kami, yg harus kami lakukan dengan susah payah karna melawan segala tipu daya setan akan kecantikan aurat kami, sementara kalian tidak diuji seperti itu, kami harus patuh pada suami2 kami apapun itu, sementara kalian tidak, kami harus mengandung dengan susah payah, dan menanggung sakitnya melahirkan sementara kalian tidak, kami harus menjaga dan merawat anak kami siang dan malam, dari kecil sampai ia besar sampai kami letih, sementara kalian tidak, kami diuji dengan hawa nafsu kami dari godaan maksiat, yg harus kami tundukkan, kami harus menjaga kesucian tubuh kami agar tidak tersentuh oleh lelaki manapun selain suami kami dan dari aktifitas yg diharamkan Allah, sementara kalian tidak diuji. Kami di uji dengan keikhlasan dan kesabaran pada apa yg menimpa kami, sementara kalian tidak, Kami dihadapkan pada surga jika kami taat dan neraka jika kami ingkar sementara kalian tidak,
kalian tidak membutuhkan perjuangan dan pengorbanan susah payah untuk mendapatkan surga karna kalian adalah wanita surga, sementara kami wanita dunia harus berjuang dan berkorban susah payah untuk mendapatkan surga…

Jika kami bisa melalui semua ujian dunia dengan sempurna maka balasan apa yg pantas kami dapatkan selain kemuliaan dari Allah swt ???”
Para bidadari pun terdiam, tak ada yg membatahnya lagi, semuanya hanya menunduk malu pada wanita tersebut,
“Benar apa yg engkau katakan, maafkanlah kami atas perkataan kami, engkau pantas mendapat kemuliaan dari Allah, karna engkau telah memuliakan diri dengan shalat dan puasa, engkau memuliakan dirimu dengan menutup aurat secara sempurna sebagai kewajibanmu sebagai wanita muslimah,
engkau memuliakan dirimu dengan menjadi istri dan ibu yg shaleh, engkau memuliakan diri dengan menjaga kesucian tubuhmu dari sentuhan lelaki, engkau memuliakan dirimu dengan keikhlasan dan kesabaran karna
sesungguhnya perkara perkara itulah yg membuat engkau sehingga melebihi kami, kecantikan kami dan kemuliaan kami”
“Lalu dimanakah engkau tinggal, izinkanlah kami mengantarkanmu pulang ke tempat tinggalmu ???” (tanya para bidadari).
“Aku tinggal dirumah itu” ujar wanita tersebut sambil menunjuk rumah yg terbuat dari permata yg dimasuki oleh para bidadari surga,
“Kalau begitu engkau adalah tuan kami, kami diutus kesini oleh Allah untuk melayani dirimu di surga ini, maafkanlah kelancangan kami yg memasuki rumahmu dan taman bungamu tanpa seizinmu” (para bidadari surga meminta
maaf dan menundukan wajahnya pada wanita tersebut).
“Aku memaafkan kalian, Syukurku pada Allah yg telah memuliakan diriku dan mengirimkan kalian para bidadari surga untuk melayaniku”
“Walaupun engkau wanita yg berasal dari dunia, tapi engkau berhak mendapatkan kemegahan rumah permata ini dan taman
bunga ini, dan engkau layak menjadi ratu diantara kami para bidadari surga, kami adalah pelayanmu, sebagai balasan karna engkau telah memuliakan dirimu dengan perintah Allah….”
“Segala puji bagi Allah atas kemuliaan ini…” (tasbih wanita tersebut kepada Allah).
Wanita itupun tinggal di surga di sebuah rumah yg terbuat dari permata dengantaman bunganya, kecantikan nya pun adalah kecantikan yg berasal dari cahaya yg melebihi kecantikan para bidadari surga, sehingga slalu membuat para bidadari iri setiap kali melihatnya…

Tidakkah engkau ingin secantik para bidadari surga bahkan jauh melebihi kecantikannya ???
Tidakkah engkau ingin agar para bidadari surga iri padamu ???
kembalilah pada kodratmu sebagai
wanita muslimah, sebab engkau diciptakan oleh Allah sebagai ratu dari para bidadari surga… 🙂

~ oleh Vandi Al-faqir pada 06/10/2013.

Tinggalkan komentar